Follow Us @rizhaa

Tuesday, May 8, 2012

Mission Is Possible!


Seperti negara lain di dunia pada umumnya, Belanda juga memiliki masalah kompleks dan tantangan yang harus mereka hadapi. Terletak di tanah yang rendah, salah satu hal yang harus mereka takhlukan sepanjang hidup adalah air laut. Yap, sejak dulu negara asal kincir angin  ini memang rentan terjadi banjir, apalagi jika ada badai. Kincir angin sendiri bagi mereka melambangkan peperangan abadi terhadap banjir. Sejak abad ke 16 kincir angin digunakan untuk membuat tanah tetap kering. Namun, ada satu peristiwa yang tidak akan pernah hilang dari ingatan mereka, tragedi banjir bandang tahun 1953 yang menewaskan sekitar 150.000 penduduk Belanda.

Banjir bandang di Belanda, 1953

Mereka harus segera mencari solusi yang tepat, agar bencana tersebut tidak terulang kembali. Tidak mudah untuk dapat merealisasikannya, karena selain memikirkan tentang keamanan masyarakat mereka juga harus memikirkan lingkungan. Selain itu solusi ini juga harus bisa diterapkan pada masa-masa mendatang. Berlatar belakang hal tersebut dibuatlah sebuah proyek masterpiece bernama Delta Projectuntuk menanggulangi banjir. Bendungan-bendungan dibangun untuk menghubungkan Delta-delta (tanah yang menjorok ke laut) di daerah Selatan Belanda yang awalnya terpisah oleh laut. Bendungan tersebut akan ditutup saat badai dan air pasang, tetapi saat cuaca cerah, gelombang air laut akan secara natural dibiarkan masuk dan keluar Bendungan. Tidak main-main rencana inovatif ini berlangsung selama 40 tahun lebih (1953-1997). Hal ini juga yang membuat Belanda diakui dan dikenal dunia dalam ke-pioneer-an untuk mengatasi air/banjir.
Rencana "Floating Town" di Belanda
Namun, seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini global warming sedang terjadi di bumi, dan hal itu diperkirakan membuat volume air laut bertambah hampir 85 cm setiap tahunnya. Untuk menjaga Negara mereka tetap aman dari terjangan air laut, strategi-strategi baru pun mulai diterapkan oleh pemerintah Belanda. Ya, air tidak hanya datang dari laut, tetapi juga dari awan (hujan), sungai dan kanal-kanal.
Danau-danau diperluas agar dapat menampung air lebih banyak, memperpanjang garis pantai dan menambah ketinggian kontruksi-kontruksi bendungan yang telah ada serta membangun beberapa bendungan lagi di beberapa titik. Tujuannya satu, membuat Belanda tetap aman dan kering baik untuk generasi zaman dulu, sekarang, serta generasi mendatang yang akan hidup dan tinggal di tanah-tanah rendah. Rencana cadangan pun telah dipersiapkan, yaitu 'membuat kota mengambang "Floating Town" di daerah sungai-sungai Belanda'.
Bayangkan, masyarakat Belanda telah dan terus memikirkan sesuatu yang dapat menyelamatkan negara mereka. Tidak hanya sekedar ide dan angan semata, mereka merealisasikannya. Penelitian yang didukung penuh oleh pemerintahan terus dilakukan oleh pihak Universitas demi memperoleh solusi yang semakin baik dan tepat guna. Para tenaga ahli bersungguh-sungguh mencurahkan seluruh akal dan pikirannya. Tidak heran Belanda bisa selangkah lebih maju dan berhasil menduduki peringkat ke-3 dalam World Reputation Rankings 2012, dimana sebanyak lima universitas riset Belanda masuk dalam 100 besar universitas terbaik di dunia.
Kira-kira kapan di negara tercinta kita ini hal-hal tersebut dapat direalisasikan? Semoga dalam waktu dekat ini ya. Bukankah pemerintah sudah banyak melakukan studi banding ke luar negeri? Seharusnya ada hal-hal yang dapat dijadikan acuan dan motivasi untuk semakin memberikan yang terbaik bagi Indonesia.

Sumber: 
http://nesoindonesia.or.id/home/news-events/news-archive/2012/belanda-ranking-ke-3-dalam-world-reputation-rankings-2012

No comments:

Post a Comment

Translate