Follow Us @rizhaa

Friday, January 24, 2020

Ekonomi Sirkular, Mengolah Sampah Hingga Bernilai Ekonomis






Salah satu resolusiku adalah lebih mencintai lingkungan



Assalamu’alaikum. 

Halo moms apa kabar?

Di tahun 2020 salah satu resolusiku adalah untuk lebih sadar dan mencintai lingkungan. Karena kalau tidak dimulai dari diri sendiri, lalu kapan dan mau menunggu siapa untuk memulai. Apalagi sebagai seorang ibu yang sebetulnya memiliki perananan penting dalam pengelolaan sampah di rumah dan sebagai figur contoh untuk anak sebagai generasi penerus yang melihat tindakan kita.  Gak muluk-muluk, aku mulai dari hal yang mudah aja seperti memisahkan limbah botol plastik dan bungkus makanan dengan limbah sampah yang dapat terurai. Kemudian kalau ke luar rumah membawa tas belanja sendiri, membawa tumbler dan tupperware untuk tempat makan. Serta mengajarkan untuk selalu buang sampah pada tempatnya dan selalu menghabiskan makanan.

Bersama kawan-kawan dari mominfluencer
Bak gayung bersambut, pada hari Rabu, 22 Januari 2020, aku bersama beberapa kawan dari komunitas Mominfluencer diundang untuk menghadiri sebuah acara mengenai acara Circular Economy dan Sustainable Living. Pada kesempatan kali ini SCG yang merupakan salah satu grup konglomerasi terkemuka di kawasan ASEAN dan bergerak di tiga bisnis utama , yakni; Cement-building materials, Chemicals, packaging memperkenalkan salah satu aktifitas yang sedang digiatkan dalam upaya SCG untuk lebih menyayangi bumi, yaitu ekonomi sirkular.

Konsep ekonomi sirkular artinya melakukan resirkulasi sumber daya dalam rantai nilai untuk meminimalkan penggunaan dan memaksimalkan manfaat sumber daya. Tujuannya sendiri adalah untuk mempertahankan nilai sebanyak mungkin dari sumber daya, produk, suku cadang, dan material untuk menciptakan sistem yang memungkinkan untuk masa pakai yang lama, penggunaan kembali yang optimal, perbaikan dan remanufaktur dan daur ulang. Jadi dalam prinsip ekonomi sirkular sampah bukanlah sampah melainkan sumber daya bagi yang lain.



Penerapan konsep ekonomi sirkular merupakan sebuah solusi demi menciptakan kehidupan berkelanjutan, untuk masa depan yang lebih baik dengan mengusung prinsip 5 R. Prinsip ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan baku dari alam (REDUCE) melalui optimalisasi pemilihan barang yang bisa dipakai kembali (REUSE), menggunakan hasil dari prosees daur ulang (RECYCLE) atau ddari proses pemulihan (RECOVERY) ataupun juga dengan melakukan perbaikan (REPAIR/REFURBISH).

Narasumber 


Beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh SCG adalah membuka kesempatan beasiswa sharing the dream bagi 400 pelajar/mahasiswa untuk mengirimkan essay yang bertemakan lingkungan. Nantinya para pemenang akan mendapatkan bimbingan dan support untuk melakukan kegiatan. Salah satunya adalah Afyan Cholil Asy’ari mahasiswa ITB yang berhasil mendapatkan beasiswa dan kemudian membentuk Niracle Team untuk berkolaborasi bersama Warga Desa Padasuka. Desa Padasuka adalah sebuah desa yang 70% penduduknya hidup dari konveksi rumahan. Limbah kain setiap harinya mencapai 22.4 ton. Limbah tersebut dikumpulkan kemudian dibakar dan sisanya dibuang ke sungai. Tidak mudah untuk menanamkan kesadaran kepada para penduduk Desa Padasuka bahwa hal tersebut membawa dampak yang sangat buruk terhadap lingkungan. Tetapi dengan tekad yang kuat dan komitmen, akhirnya Afyan dan SCG dapat meyakinkan para penduduk bahwa limbah kain tersebut dapat memiliki nilai lebih jika diolah dengan baik.

Bersama  Ibu Dewi dan salah satu hasil karyanya yang terbuat dari limbah kain tekstil

Salah satu hasil olah dari limbah kain tekstil, cantik ya.
Berkolaborasi dengan Ibu Dewi Kusmianti, seorang aktifis dari komunitas My Darling ( Masyarakat Sadar Lingkungan ) yang berhasil mengubah tumpukan sampah yang menggunung menjadi pupuk kompos dan biogas. Selain membentuk bank sampah, Bu Dewi juga mulai berinisiatif membersihkan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) dengan mengolah sampah tersebut menjadi pupuk kompos cair dan biogas yang dinamakan bio methane green. Biogas inilah yang kemudian menjadi berkah dari sampah yang paling berharga. Untuk limbah kain Ibu dewi, yang ditunjuk sebagai pelatih project Niracle, membimbing warga untuk dapat memanfaatkan limbah kain tadi menjadi sesuatu yang memiliki nilai jual, sebagai contoh bisa menjadi tas dan hiasan bunga kain yang cantik.

SCG mengajak semua pihak agar dapat ambil bagian dalam menerapkan ekonomi sirkular dan kehidupan yang berkelanjutan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. PAda tanggal 22 Februari 2020 nanti SCG Indonesia juga akan mengadakan acara SD Symposium Indonesia 2020: Circular Economy Collaboration for action.



20 comments:

  1. Sebenarnya kalau kreatif atau mau berusaha kreatif, tidak akan ada sampah yang terbuang percuma ya Mba, diolah lagi malah jadi sesuatu yang cantik dan bernilai.

    Btw salut deh ama komunitas My Darling :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul mba, cuma memang langkah awal harus konsisten yaa dan ada bimbingan sebetulnya. Komunitas my darling ini awalnya muncul karena BU Dewi prihatin dengan suaminya yang bekerja sebagai pengelola sampah.

      Delete
  2. Suka dengan acara acara seperti ini, edukasi kepada masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah ya.. mulai dari sebelum membeli sampai akhirnya sampah dikelola menjadi barang barang yang lebih bernilai secara ekonomi

    ReplyDelete
    Replies
    1. betuuul, acaranya bagus sekali informatif dan memberikan insight baru yang penting buat masa depan kita dan lingkungan

      Delete
  3. Keren acaranya Mbak. Apalagi kagum sama orang-orang yang bisa membuat karya dari hasil limbah. Kreatif!

    ReplyDelete
    Replies
    1. setujuuuu. akupun salut bgt sama org2 yang peduli lingkungan. huhuhu sedang mencobaaa juga tapi sulit

      Delete
  4. Ini sangat menginspirasi kak buat semua orang menurutku. Karena untuk kebersihan sekitar kalau bukan dari diri sendiri mau siapa lagi? Kalau bukan sekarang mau kapan lagi hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. betuuul. huhuhu semoga kita bisa ya sedikit-sedikit mulai dari diri sendiri

      Delete
  5. Benar mbaaak menjaga lingkungan harusnya menjadi resolusi setiap orang juga mengingat krisis iklim yang terjadi ya mbaa. Btw acaranya seru banget ya mbaa. Jadi kepengen ikutan deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa, follow aja IGnya mba di @SCG_indonesia untuk tahu tentang program dan acara mereka tentang circular economy ini.

      Delete
  6. semoga makin bnyk orang kreatif di indonesia dan makin bnyk yng mewadahi org kreatif.

    ReplyDelete
  7. Ih bagus banget ya karya-karya dari limbahnya :)
    Nggak nyangkah dari limbah malah jadi suatu hal yang menarik.
    Asal kreatif sebenarnya bisa banget jadi barang yang berguna, tak perlu menyumbang sampah :)

    ReplyDelete
  8. MasyaAllah, selalu kagum sama orang-orang yang mau bersusah payah mengurusi limbah dan sampah seperti Mas Afyan dan Bu Dewi ini. Mungkin kita juga bisa berpartisipasi dengan mengurangi sampah ya, Mbak, zero waste istilahnya sekarang. Mulai dari yang kecil dulu saya rasa bisa seperti mengurangi penggunaan plastik, reuse dan recycle barang-barang yang sudah nggak terpakai lagi, mengolah sampah dapur menjadi pupuk kompos, dll.

    ReplyDelete
  9. Pas juga ya di hari Ini berlangsung simposium sustainable development oleh SCG, jadi semangat nih untuk turut serta dalam ekonomi sirkular

    ReplyDelete
  10. Alhamdulillah.. salut dengan inovasi SCG ini bantu sosialisasikan 5R dan bikin kita jdi lebih sadar utke menjaga lingkunnga dan meminimalisir sampah.

    ReplyDelete
  11. Bagus-bagus lho ternyata kerajinan dari bahan daur ulang nya. Kain perca kalau ditekuni bisa jadi lahan bisnis. 400 siswa yang dikasih beasiswa itu semoga tiap tahun semakin banyak supaya Bangka pula SDM yang peduli terhadap lingkungan sekitar

    ReplyDelete
  12. Alhamdulillah skrg kegiatan begini udah banyak.. aku sedihnya di area rumahku masih susah cari bank sampah jadinya buang sampah plastik seringnya main buang aja tanpa pemilihan huft.. semoga ada bank sampah secepatnya deh

    ReplyDelete
  13. Zaman skrng kyknya konsep Sirkular Ekonomi jd trend ya, seiring sumber daya yang makin menipis jg makin kreatifnya seseorang.
    Keren banget program SCG membidik kaum muda sehingga harapannya kelak jd generasi penerus yang melindungi bumi ini ya

    ReplyDelete
  14. Kalo kayak gini bisa mengurangi sampah banget, jadi sampah gak menumpuk di TPS akhir dan bisa jadi lebih bermanfaat. Sayangnya disini belum ada program semacam ini, jadi sampah ya cuma dibuang gitu aja.

    ReplyDelete

Translate